Makalah Tambang Bawah Tanah
MAKALAH
TAMBANG BAWAH TANAH
( Caving Method )
Di Susun
Oleh :
NAMA :
DWIPA SAKTI NUGRAHA S.
STAMBUK :
C.08.13.31.204
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA
MAKASSAR
2016
DAFTAR ISI
SAMPUL HALAMAN.........................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
I.1 Latar Belakang.................................................................................................
I.2 Rumusan
Masalah............................................................................................
I.3 Maksud Dan
Tujuan........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................
II.1 Pengertian
Caving Method..............................................................................
II.2 Caving Method
Dan Penerapannya................................................................
BAB III. PENUTUP............................................................................................
III.1 Kesimpulan...................................................................................................
III.2 Saran.............................................................................................................
III.3 Daftar
Pustaka...............................................................................................
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya
layak tercurahkan kepada Allah SWT. , karena atas limpahan karunia-Nya.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad
Shallallahu’alaihi wa sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak
untuk diteladani, yang seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar
hatinya kebaikan. Sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Makalah
ini saya beri judul : TAMBANG BAWAH TANAH ( CAVING METHOD )
Banyak kesulitan dan hambatan yang Saya hadapi dalam membuat makalah ini tapi
dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak
sehingga Saya mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik, oleh karena itu
pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada :
- Bapak MALIK, ST. Selaku dosen mata kuliah peralatan tambang bawah tanah
- Teman – teman
- Fadlan , yang sudah memberikan motivasinya dan meminjamkan laptopnya.
Saya menyimpulkan bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu saya menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan
Makalah ini dan bermanfaat bagi saya sendiri dan pembaca pada umumnya.
Makassar, 22 februari 2016
Dwipa Sakti Nugraha S.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar
Belakang
Sistem penambangan adalah suatu cara atau teknik yang
dilakukan untuk membebaskan atau mengambil endapan bahan galian yang mempunyai
arti ekonomis dari batuan induknya untuk diolah lebih lanjut sehingga dapat
memberikan keuntungan yang besar dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan
kerja yang terbaik serta meminimalisasi dampak lingkungan yang dapat
ditimbulkannya.
Agar dapat tercapai hal-hal yang terdapat dalam
definisi sistem penambangan di atas, maka cara penambangan yang diterapkan
harus dapat menjamin :
1. Ongkos
penambangan yang seminimal mungkin.
2. Perolehan
atau mining recovery harus tinggi.
3. Efisiensi
kerja harus tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh :
o Jenis alat yang digunakan.
o Sinkronisasi kerja yang baik.
o Tenaga kerja yang terampil.
o Organisasi dan manajemen yang baik.
Secara garis besarnya, sistem dan metode penambangan
dibagi atas 4 (empat) bagian,
yaitu :
· Tambang terbuka (surface mining).
· Tambang
dalam atau tambang bawah tanah (underground mining).
· Tambang bawah air (underwater mining).
· Tambang di tempat (insitu mining).
Tambang dalam atau tambang bawah tanah (underground
mining) adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau aktifitas
penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi dan tempat kerjanya tidak
langsung berhubungan dengan udara luar.
Tambang
bawah tanah ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
· Metode tanpa penyanggaan (Non Supported / Open Stope
Method).
· Metode dengan penyanggaan (Supported Stope Method).
· Metode ambrukan (Caving Method).
I.2 Rumusan
Masalah
Dalam
Makalah Sistem Penambangan tentang Tambang Bawah Tanah (caving method), Saya
mencoba mengangkat masalah yang berhubungan dengan metode ambrukan itu sendiri,
diantaranya :
1. Jelaskan pengertian metode ambrukan (caving
method) pada tambang bawah tanah?
2. Bagaimanakah penerapan metode ambrukan
(caving method) pada tambang bawah tanah?
I.3 Maksud
dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan Makalah Sistem Penambangan
tentang Tambang Bawah Tanah (caving method), antara
lain :
1. Menjelaskan
pengertian metode ambrukan (caving method) pada tambang bawah tanah.
2.
Mengetahui cara menerapkan metode ambrukan (caving method) pada tambang bawah
tanah.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1
Pengertian Metode Ambrukan (Caving Method)
Metode ambrukan (caving method) adalah cara
penambangan untuk endapan bijih dimana penambangan dilakuakn pertama-tama
dengan melakukan penggalian bagian bawah (under cutting) yang kemudian
menyebabkan runtuhnya batuan dibagian atas akibat berat batuan itu
sendiri/tekanan dari samping/gabungan dari keduanya. Atau biasa juga diartikan
dengan cara penambangan endapan bijih pada tambang bawah tanah dengan cara
pengambrukan / meruntuhkan bijih bagian atas setelah dibuat lombong ambrukan di
bagian bawahnya.
Caving method adalah metode penambangan yang bertujuan
untuk memotong bagian bawah dari blok bijih sehingga blok bijih tersebut
mengalami keruntuhan. Metode ini diterapkan terutama pada blok badan bijih yang
besar karena tingkat produksinya yang lebih tinggi. Bidang pada massa batuan
dengan ukuran yang sudah di tentukan di ledakan pada tahap level Undercut
sehingga massa batuan yang berada diatasnya akan runtuh. Penarikan bijih hasil
runtuhan pada bagian bawah kolom bijih menyebabkan proses runtuhan akan berlanjut
keatas sampai semua bijih diatas level undercut hancur menjadi ukuran yang
sesuai untuk proses selanjutnya.
Area dan Volume dari bijih yang di pindahkan pada
bagian bawah blok pada saat undercutting harus seluas mungkin untuk memulai
terjadinya peronggaan massa batuan diatasnya, dan akan terus berlangsung dengan
sendirinya. Penarikan bijih yang berada di bagian bawah blok memberikan tempat
untuk bijih yang hancur terkumpul dan memberikan proses peronggan berlanjut
keatas sampai semua bijih pada blok batuan runtuh dan ditarik.
Caving
method memiliki beberapa cara penambangan, diantaranya:
· Top slicing : penambangan untuk endapan bijih dan
country rock terutama apabila overburdennya lemah, dimana penambangan
dilakuakan selapis demi selapis dari atas ke bawah pada stope yang disangga.
· Sub level caving : penambangan dari puncak ore body
menuju ke bawah seperti pada top slicing, biasanya untuk batuan yang keras.
· Block caving : penambangan dimana batuan dibagi dalam
blok-blok besar yang kemudian dikeluarkan melalui drow point yang letaknya pada
dasar blok.
II.2 Metode
Ambrukan dan Penerapannya
Caving method dapat di terapkan pada cadangan bijih
yang tebal (>30m), batuannya mempunyai kekuatan yang seragam dan mempunyai
batas yang jelas. Perencanaan yang matang, prosedur kerja yang sistimatis,
pengawasan yang ketat dan keputusan yang tepat merupakan kunci keberhasilan.
Keberhasilan operasi penambangan block caving sangat dipengaruhi oleh
karateristik bijih diantaranya adalah pola retakan yang sesuai. Harus tersedia
bidang horizontal yang cukup agar undercut dapat memulai proses runtuhan.
Pembentukan rongga terjadi secara alami karena lapisan bijih yang terletak
dibawahnya dipindahkan dan karena berat lapisan over burden menghancurkan bijih
tersebut.
Penyangga dalam tambang bawah tanah dibedakan menjadi
dua, antara lain :
Ø Penyangga Alamiah
Adalah penyangga yang menggunakan material yang berada
atau
dihasilkan dari proses penambangan
itu sendiri. Penyangga alamiah dibagi
menjadi:
a. Endapan bijih yang ditinggalkan
atau tidak ditambang.
b. Endapan
bijih kadar rendah. Setelah dinilai tidak ekonomis, endapan bijih ini ditinggalkan sebagai
penyangga.
c. Waste.
d. Batuan samping, atau material
lain yang tidak ditambang
Ø Penyangga Buatan (Artificial
Support)
Artificial support adalah penyangga
buatan yang dimasukan ke dalam tamang
bawah tanah, agar tidak runtuh. Bahan penyangga buatan ini disebut juga
material filling, dapat berupa tailing, pasir, tanah, semen,baja, kayu, maupun
baut batuan.
v Sistem Produksi Caving Method.
Seperti pada
penambangan bawah tanah untuk batuan keras lainnya, daur development dan
produksi terpisah dengan jelas. Masing-masing mengunakan mekanisasi tinggi
tetapi peralatan yangi digunakan sesuai dengan fungsinya sendiri- sendiri.
Produksi pada tambang block caving terdiri dari :
1. Pemboran (daerah undercut),
mengunakan alat pneumatic dan rotary- percussion.
2. Peledakan (daerah undercut),
bahan peledak yang digunakan umumnya adalah Emulsion.
3. Pemuatan (dari drawbell atau
orepass), peralatan yang di gunakan adalah Loader.
4. Pengankutan (pada level utama),
peralatan yang digunakan adalah LHD, belt conveyor.
Level
undercut terdapat diatas level produksi. Undercutting di lakasanakan pada jalur
pararel di level undercut yang mana biasa disebut
dengan daerah drill drift, pada
level ini dilakukan serangkaian kegiatan pemboran yang bertujuan membuat lubang
ledak.
v Keuntungan penambangan caving method
:
1. Sistem penambangan ini tidak
terlalu mahal di bandingkan dengan system penambangan lainnya karena relatif
sedikitnya pemboran, peledakan dan penyanggaan.
2. Produksi yang terpusat membuat
pengawasan menjadi efisien dan pemeriksaan kondisi kerja menjadi lebih teliti.
3. Pembuatan system ventilasi tidak terlalu kompleks
di bandingkan
system penambangan bawah tanah lainnya.
4. Produktifitas tinggi (antara 15 – 50 ton persif per
karyawan,
maksimum 40 – 50 ton per shift per karyawan).
5. Metode penambangan bawah tanah
dengan tingkat produksi tinggi.
6. Recovery tinggi.
7. Ventilasi sangat memuaskan,
kondisi kesehatan dan keselamatan bagus (kecuali daerah undercut dan bagian
penarikan bijih).
v Kerugian metode penambangan caving
method :
1. Permintaan produksi yang
meningkat tidak dapat langsung di penuhi karena di butuhkan waktu yang lama
untuk mempersiapkan block tambahan untuk produksi.
2. Penghentian penarikan bijih
selama waktu tertentu akan menyebabkan kehilangan bukaan yang telah ada pada
area yang berpengaruh jika bukaan tersebut merupakan titik konsentrasi berat.
3. Metode ini tidak fleksibel karena
sulit dilakukan perubahan kebentuk panambangan bawah tanah lainnya.
4. Peronggan dan penurunan permukaan
tanah terjadi dalam skala besar sehingga permukaan tanah berbahaya
5. Pemeliharaan bukaan di daerah
produksi sangat penting dan mahal jika terbentuk pilar yang menerima beban
terlalu besar.
v Bahan galiannya seperti batubara,
metal, dan non metal.
Khusus tambang dalam untuk batubara
digunakan 3 (dua) metode, yaitu :“long wall methods”
Longwall
mining merupakan metode penambangan paling produktifdan paling aman. Total
batubara yang bisa diambil mencapai 80% dari totalsumberdaya yang ada. Metode
ini merupakan metode dari Europa dandiadopsi US pada mid-1950. Sebelum ini,
tambang batubara USmenggunakan metode room-and-pillar.
Pada metode
longwall, batubara ditambang panel per panel. Panel tersebut adalah blok
batubara yang berukuran 1 km panjang x 200-300 m lebar, makanya dinamakan
longwall mining .
Dari satu panel ke panel yang lain, disangga
oleh pillar-pillar batubara yang berukuran kira-kira 30 m x 30 m, disebut
gateroad pillar. Dan tiap 4-5 panel, disangga oleh pillar yang lebih besar
dinamakan barrier pillar (> 100 m).
Ciri-ciri metode penambangan batubara sistem lorong
panjang :
1. Recoverynya tinggi, karena
menambang sebagian besar batubara.
2. Permuka kerja dapat dipusatkan,
karena dapat berproduksi besar di satu
permukaan kerja.
3. Pada umumnya, apabila kemiringan
landai, mekanisasi penambangan, transportasi dan penyanggaan menjadi mudah,
sehingga dapat meningkatkan efisiensi penambangan batubara.
4. Karena dapat memusatkan permuka
kerja, panjang terowongan yang dirawat terhadap jumlah produksi batubara
menjadi pendek.
5. Menguntungkan dari segi keamanan,
karena ventilasinya mudah dan swabakar yang timbul juga sedikit.
6. Karena dapat memanfaatkan tekanan
bumi, pemotongan batubara menjadi mudah.
7. Apabila terjadi hal-hal seperti
keruntuhan permuka kerja dan kerusakan mesin, penurunan produksi batubaranya
besar.
Ada empat cara penambangan batubara
dengan menggunakan sistem lorong panjang yaitu :
1. Cara maju
2. Cara mundur
3. Cara steel – kappa – pick
4. Cara steel – kappa – peledakan
Berikut penjelasannya :
1. Metode penambangan batubara system maju.
Pada
penambangan batubara sistem maju, penambangan dimulai dari mulut masuk suatu
blok penambangan batubara, dan
diteruskan penambangan maju mengarah
ke dalam sampai ke ujung panel penambangan, yang dilakukan secara bersamaan
untuk terowongan dan permuka kerja, sambil mempertahankan terowongan di gob.
Hal ini seperti terdapat pada skema penambangan sistem maju.
Kelebihan
dan kekurangan sistem maju :
a. Setelah permuka kerja penambangan
dibuat, dapat segera memulai penambangan batubara, sehingga tidak memerlukan waktu
yang panjang untuk persiapan penambangan batubara.
b. Pada blok yang banyak perubahan
patahan atau lapisan batubara, atau pada blok yang banyak gas, sulit melakukan eksplorasi
dan drainase gas.
c. Karena tali gate dan head gate di
gob harus dipertahankan sampai selesai penambangan, maka semakin maju
pemukakerja, semakin tinggi biaya perawatan karena terowongan yang dirawat
semakin panjang.
d. Mudah terjadi swabakar akibat
kebocoran angin di terowogan gob, dan apabila perawatan terowongan tidak baik,
penampang terowongan menjadi sempit, sehingga menjadi halangan bagi ventilasi
dan transportasi.
2. Metode penambangan batubara
sistem mundur Pada penambangan batubara sistem mundur, pertama digali seam road
dari mulut masuk blok penambangan, dan pada waktu terowongan tersebut mencapai
garis maksimal, dibuat permuka kerja sepanjang garis batas tersebut untuk
memulai penambangan batubara menuju mulut masuk.
Kelebihan
dan kekurangan sistem mundur :
a. Waktu yang diperlukan untuk
persiapan terowongan penambangan batubara, lama.
b. Dapat mengetahui kondisi lapisan
batubara pada tahap penggalian maju, serta dapat melakukan drainase gas pada daerah
yang banyak emisi gas(semburan gas), sebelum penambangan batubara.
c. Pemeliharaan terowongan mudah,
dan menguntungkan juga lagi ventilasi
dan transportasi
d. Karena tidak ada kebocoran angin
ke dalam gob, resiko terhadap swabakar kecil.
Sistem maju
dan sistem mundur masing-masing mempunyai keunggulan dan kekurangan, sistem
mana yang akan digunakan, ditentukan antara lain oleh kondisi lapisan batuan,
masalah keamanan dan sulit tidaknya pemeliharaan terowongan. Penambangan
batubara juga lebih mudah dilakukan kalau ketebalan lapisan sekitar satu koma
dua sampai tiga meter
Gambar Long wall methods
“room and pillar methods”
Metode room pillar mining adalah proses development
nya metode
longwall.
Disini tidak ada panel-panelan. Seluruh block batubara nya
dibuat entry (batubara yang digali
sama dengan room selebar 10 m) danpillar (sebagai penyangga selebar 30 m × 30
m) menggunakan kombinasi continuous miner (CM), roof bolter, dan shuttle catr.
Metode ini paling- paling hanya mengambil 30-40% dari total batubara yang ada.
Oleh karena itu, untuk menaikkan produksi, setelah semua block tersebut di
tambang, ketika kembali ke jalan utama dekat shaft, pillar-pillar yang
ditinggalkan di kikis sedikit (proses ini namanya retreat mining). Selama
proses ini, tidak ada operator yang boleh berada di bawah atap batuan semuanya dikendalikan
oleh remote dari jauh.
Keunggulan
metode penambangan batubara sistem room dan pilar :
1. Lingkup
penyesuaian terhadap kondisi alam penambangan lebih luas
dibanding
dengan sistem lorong panjang yang dimekanisasi.
2. Hingga
batas-batas tertentu, dapat menyesuaikan terhadap variasi
kemiringan
(kecuali lapisan yang sangat curam), tebal tipisnya lapisan batubara, keberadaan
patahan serta sifat dan kondisi lantai dan atap.
3. Mampu
menambang blok yang tersisa oleh penambang sistem lorong
panjang,
misalnya karena adanya patahan.
4. Dapat
melakukan penambangan suatu blok yang berkaitan dengan perlindungan permukaan
(seperti perlindungan bangunan terhadap penurunan permukaan tanah).
5. Selain
itu, cukup efektif unyuk menaikkan recovery sedapatnya, pada blok yang tidak
cocok ditambang semua, misalnya penambangan bagian dangkal di bawah dasar laut.
Kelemahan
metode penambangan batubara sistem ruang dan pilar :
1. Recovery
penambangan batubara yang sangat buruk. (sekitar enam puluh sampai tujuh puluh
persen).
2. Bila
dibandingkan dengan metode penambangan batubara sistem lorong panjang, banyak
terjadi kecelakaan, seperti atap ambruk.
3. Ada batas
maksimum penambangan bagian dalam, yang antara lain disebabkan oleh peningkatan
tekanan bumi (batasnya sekitar lima ratus meter di bawah permukaan bumi).
4. Karena
banyak batubara yang disisakan, akan meninggalkan masalah dari segi keamanan
untuk penerapan di lapisan batubara yang mudah mengalami swabakar.
Tadinya, recovery metode penambangan batubara sistem
ruang dan pilar sangat rendah, namun akhir-akhir ini ada juga tambang batubara
yang berhasil menaikkan recoverynya.
Gambar Room and Pillar Methods
“block caving methods”
Penambangan dimana batuan dibagi dalam blok-blok besar
yang kemudian dikeluarkan melalui drow point yang letaknya pada dasar blok. Block
Caving dapat di terapkan pada cadangan bijihyang tebal (>30m), batuannya
mempunyai kekuatan yang seragam dan mempunyai batas yang jelas. Perencanaan
yang matang , prosedur kerja yang sistimatis, pengawasan yang ketat dan
keputusan yang tepat merupakan kunci keberhasilan. Keberhasilan operasi
penambangan block caving sangat dipengaruhi oleh karateristik bijih diantaranya
adalah pola retakan yang sesuai. Harus tersedia bidang horizontal yang cukup
agar undercut dapat
memulai
proses runtuhan. Pembentukan rongga terjadi secara alami karena lapisan bijih
yang terletak dibawahnya dipindahkan dan Karena berat lapisan over burden
menghancurkan bijih tersebut.
Sistem Produksi Block Caving
Seperti pada penambangan bawah tanah untuk batuan
keras lainnya, daur development dan produksi terpisah dengan jelas.
Masing-masing mengunakan mekanisasi tinggi tetapi peralatan yang digunakan
sesuai dengan fungsinya sendiri- sendiri. Produksi pada tambang block caving terdiri
dari :
1. Pemboran
(daerah undercut),mengunakanAlat pneumatic dan rotary–
percussion.
2. Peledakan
(daerah undercut).Bahan peledak yang digunakan umumnya
adalah
Emulssion.
3. Pemuatan
(dari drawbell atau orepass).Peralatan yang di gunakan adalah Loader.
4.
Pengankutan (pada level utama). Peralatan yang digunakan adalah LHD, Truck,
belt conveyor.
Level undercut terdapat diatas level produksi.
Undercutting di lakasanakan pada jalur pararel di level undercut yang mana
biasa disebut
dengan
daerah drill drift, pada level ini dilakukan serangkaian kegiatan pemboran yang
bertujuan membuat lubang ledak.
Keuntungan penambangan block caving
:
1. Sistem
penambangan ini tidak terlalu mahal di bandingkan dengan system penambangan
lainnya karena relatif sedikitnya pemboran,peledakan dan penyangaan.
2. Produksi
yang terpusat mebuat pengawasan menjadi efisien dan pemeriksaan kondisi kerja
menjadi lebih teliti.
3. Pembuatan
system ventilasi tidak terlalu kompleks di bandingkan system penambangan bawah
tanah lainnya.
4.
Produktifitas tinggi (antara 15 –50 ton persif per karyawan, maksimum 40 –50
ton per shift per karyawan).
5. Metode
penambangan bawah tanah dengan tingkat produksi tinggi.
6. Recovery
tinggi.
7. Pemecahan
batuan pada dalam produksi keseluruhan di sebabkan karena proses peronggaan,
diawali oleh undercutting, tidak ada pemboran dan peledakan berulang-ulang
kali. (kecuali untuk peledakan skunder karena terdapat boolder)
8. Ventilasi
sangat memuaskan , kondisi kesehatan dan keselamatan bagus (kecuali daerah
undercut dan bagian penarikan bijih).
Kerugian metode penambangan block
caving :
1.
Permintaan produksi yang meningkat tidak dapat langsung di penuhi karena di
butuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan block tambahan untuk produksi.
2.
Penghentian penarikan bijih selama waktu tertentu akan menyebabkan
kehilangan
bukaan yang telah ada pada area yang berpengaruh jika bukaan tersebut merupakan
titik konsentrasi berat.
3. Metode
ini tidak fleksibel karena sulit dilakukan perubahan kebentuk panambangan bawah
tanah lainnya.
4. Peronggan
dan penurunan permukaan tanah terjadi dalam skala besar sehingga permukaan
tanah berbahaya
5.
Pemeliharaan bukaan di daerah produksi sangat penting dan mahal jika terbentuk
pilar yang menerima beban terlalu besar
Gambar
Block Caving Methods
BAB III
PENUTUP
III.1
Kesimpulan
Dari uraian di atas saya dapat menyimpulkan beberapa
kesimpulan yaitu :
Sistem penambangan adalah suatu cara atau teknik yang
dilakukan untuk membebaskan atau mengambil endapan bahan galian yang mempunyai
arti ekonomis dari batuan induknya untuk diolah lebih lanjut sehingga dapat memberikan
keuntungan yang besar dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja yang
terbaik serta meminimalisasi dampak lingkungan yang dapat ditimbulkannya.
Tambang dalam atau tambang bawah tanah (underground
mining) adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau aktifitas
penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi dan tempat kerjanya tidak
langsung berhubungan dengan udara luar.
Tambang
bawah tanah ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
· Metode
tanpa penyanggaan (Non Supported / Open Stope Method).
· Metode dengan penyanggaan (Supported Stope Method).
· Metode ambrukan (Caving Method).
Metode ambrukan (caving method) adalah cara
penambangan untuk endapan bijih dimana penambangan dilakuakn pertama-tama
dengan melakuakan penggalian bagian bawah (under cutting) yang Kemudian menyebabkan
runtuhnya batuan dibagian atas akibat berat batuan itusendiri/tekanan dari
samping/gabungan dari keduanya. Caving method terdiri dari beberapa metode
penambangan seperti block
caving,
sublevel caving, dan top slicing.
III.2 Saran
Semoga Makalah Metode Penambangan Bawah Tanah yang telah saya susun ini bisa bermanfaat
bagi semua yang membacanya terutama teman- teman teknik pertambangan UVRI
MAKASSAR. Jika ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini saya mohon diberikan
kritik yang membangun supaya untuk kedepannya bisa lebih baik lagi dalam
menyusun makalah.